Rabu, 01 Juni 2011

Cobaan atau kebodohan ?

Sering ketika kita mengalami hal-hal buruk, dan tidak menyenangkan , kita menganggapnya sebagai cobaan .Karena kita tidak memahami bahwa semua yang kita alami memiliki sebab, kita menganggap kejadian yang tidak cocok dengan harapan kita, adalah suatu cobaan .

Mulai dari suatu kecelakaan fatal, atau mendapat penyakit yang mematikan, rusaknya hubungan dengan pasangan , hancurnya usaha , masalah dalam pekerjaan, hingga sakit perut sebab salah makan, kita kadang menganggapnya sebagai cobaan …

Kita lupa, bahwa semua kejadian muncul karena sebab, kita lupa untuk hanya memilih sebab sebab yang baik, yang hanya akan mengakibatkan kebahagiaan dalam hidup kita…

Kita sering tidak peduli akan sebab, tetapi selalu mengeluh akan akibat yang terjadi…
Kita selalu berdoa meminta diberikan kebahagiaan, tapi kita lupa untuk membuat sebab kebahagiaan…

Seperti seorang pemilik kebun yang mendambakan panen buah mangga dari kebunnya, tapi tidak memiliki pohon mangga dan tidak pernah menanam pohon mangga …

Meski dikebunnya terdapat beraneka pohon, tapi harapannya untuk panen pohon mangga … tidak pernah jadi kenyataan...



dia mulai mengeluh dalam doanya, dia mulai mengeluh doanya tidak pernah didengar… bahkan dia mulai mengeluh kenapa selalu memanen buah –buah lain, bukan buah mangga seperti yang dia harapkan …

Pemilik kebun ini lupa untuk mawas diri, lupa untuk melihat kedalam… lupa untuk membuat sebab… seperti juga kita… yang sering lupa tentang sebab dan mengeluh akan akibat-akibatnya…

Ketika kita mulai sadar… bahwa segala sesuatu muncul karena sebab… kita tidak lagi meminta-minta dalam doa… tidak lagi memimpikan berkah yang datang tiba tiba…dan tidak lagi mengeluh akan buah yang muncul,


Kita sadar semua berkah dan keberuntungan muncul karena sebab…
Semua kemalangan dan penderitaan juga muncul karena sebab…

Ketika kita mengerti akan sebab dan akibat…

Para Buddha dan Bodhisatwa, bukan lagi tempat meminta berkah dan keberuntungan.
Tapi sebagai sumber inspirasi teladan perbuatan baik yang menjadi sebab kebahagiaan.

Seperti ketika Buddha ditanya apakah keberuntungan atau berkah utama itu?

Buddha tidak bicara tentang akibatnya, Buddha tidak berbicara tentang nirwana, Buddha tidak berbicara tentang kebahagiaan surgawi, Buddha tidak bicara tentang kebahagiaan duniawi…

Tetapi Buddha menjawab dengan panduan perbuatan-perbuatan yang merupakan sebab bagi semua kebahagiaan ini… baik kebahagiaan saat ini, maupun kebahagiaan setelah kehidupan ini…. yang terangkai dalam Maha Manggala Sutta (Kotbah tentang berkah utama).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar