Tuntunan
ini bersumber dari dua Sutta dalam Digha Nikaya ,
Brahmajala
Sutta dan Samanaphala
Sutta.
Tathàgata telah muncul di
dunia ini,
Seorang Arahat, Buddha
yang telah mencapai Penerangan Sempurna,
memiliki kebijaksanaan dan
perilaku yang Sempurna,
telah sempurna menempuh
Sang Jalan, Pengenal seluruh alam,
penjinak manusia yang
harus dijinakkan
yang tiada bandingnya,
Guru para dewa dan manusia,
Tercerahkan dan
Terberkahi.
Setelah mencapainya
dengan pengetahuan-Nya sendiri,
membabarkan Dhamma,
yang indah di awal, indah
di pertengahan,
indah di akhir, dalam
makna dan kata,
dan menunjukkan kehidupan
suci
yang murni dan sempurna.’
Dhamma ini didengar oleh
seorang perumah tangga
atau putra perumah tangga,
atau seorang yang
terlahir dalam suatu keluarga
atau lainnya.
Setelah mendengar Dhamma
ini,
ia mendapatkan keyakinan
dalam Sang Tathàgata.
Setelah mendapatkan
keyakinan,
ia merenungkan:
“Kehidupan rumah tangga
adalah tertutup dan kotor,
kehidupan tanpa rumah
adalah bebas bagaikan udara.
Tidaklah mudah, menjalani
kehidupan rumah tangga,
untuk hidup suci yang
sempurna, murni dan mengkilap bagaikan kulit kerang.
Bagaimana jika aku
mencukur rambut dan janggutku,
Mengenakan jubah kuning
dan pergi dari kehidupan
rumah tangga
untuk menjalani kehidupan
tanpa rumah!”
dan setelah beberapa
waktu,
ia meninggalkan hartanya,
kecil atau besar,
meninggalkan sanak
saudaranya, kecil atau besar,
mencukur rambut dan
janggutnya,
mengenakan jubah kuning
dan pergi menjalani
kehidupan tanpa rumah.’
Dan setelah pergi,
ia berdiam terkendali
oleh pengendalian aturan-aturan,
berperilaku benar,
melihat bahaya dalam
kesalahan yang paling kecil,
melaksanakan komitmen
yang telah ia ambil sehubungan dengan
jasmani, ucapan, dan
pikiran,
bersungguh sungguh dalam
kehidupan murni
dan terampil,sempurna
dalam moralitas,
dengan pintu-pintu indria
terjaga,
terampil dalam kesadaran
dan merasa puas.’
Dan bagaimanakah, seorang bhikkhu
sempurna dalam moralitas?
[Bagian singkat tentang Moralitas]
Menghindari pembunuhan,
tanpa tongkat atau pedang,
cermat, penuh belas kasih,
bergerak demi kesejahteraan semua makhluk hidup.”
Menghindari mengambil apa yang tidak diberikan,
hidup murni, menerima apa
yang diberikan,
menunggu apa yang diberikan,
tanpa mencuri.
Menghindari ketidaksucian,
jauh dari praktik kehidupan sosial hubungan seksual.
Menghindari ucapan
salah,
seorang pembicara kebenaran,
Seorang yang dapat diandalkan,
dapat dipercaya, dapat
dijadikan tempat bergantung,
bukan seorang penipu dunia.
Menghindari fitnah,
tidak mengulangi di sana
apa yang di dengarkan di sini
untuk merugikan orang-orang ini,
atau mengulangi di sini
apa yang di dengarkan di
sana
untuk merugikan orang orang itu.
penengah bagi mereka yang bersengketa
dan pendorong bagi mereka yang rukun,
bahagia dalam kedamaian,
menyukainya, gembira di dalamnya,
berbicara demi kedamaian.
Menghindari ucapan kasar,
mengatakan apa yang tanpa cela,
indah di telinga, menyenangkan, menyentuh hati,
sopan, indah, dan menarik bagi banyak orang.
Menghindari gosip,
berbicara di saat yang tepat, apa yang benar
dan langsung pada pokok persoalan,
tentang Dhamma dan
disiplin.
menjauhi dari merusak benih dan hasil panen.
makan sekali sehari dan tidak makan pada waktu malam,
menjauhi makan pada waktu yang salah.
menghindari menonton
tari-tarian, nyanyian,
musik, dan pertunjukan.
menghindari memakai karangan bunga, pengharum,
kosmetik, dan perhiasan.
Menghindari menggunakan tempat tidur yang tinggi atau lebar.
menghindari menerima emas dan perak.
Menghindari menerima beras mentah atau daging mentah,
tidak menerima perempuan atau gadis muda,
budak laki-laki atau perempuan,
domba dan kambing, ayam dan babi,
gajah, sapi, kuda jantan dan betina,
ladang dan bidang tanah;
menghindari menjadi kurir,
membeli dan menjual,
menipu dengan timbangan dan
takaran yang salah,
dari menyuap dan korupsi,
dari penipuan dan
kemunafikan,
dari melukai, membunuh, memenjarakan,
perampok jalanan,
dan mengambil makanan dengan paksa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar